WELCOME

1. Media pembelajaran ini dibut khusus untuk Materi Sitem Eksresi.
2. Setelah anda masuk ke www.bionline13blogspot.com, setiap siswa diharuskan mendaftar dengan mengklik menu forum registrasi.
3. Silahkan membaca tujuan pembelajaran dan agenda pembelajaran
4. Materi yang disajikan pada weblog ini yaitu Organ eksresi pada manusia beserta fungsinya, proses pembentukan urin, dan sistem eksresi pada hewan.
5. Siswa wajib mengikuti 3 kali quiz dengan pokok materi/pembahasan yang berbeda. Dengan mengklik menu quiz.
6. Siswa wajib mengerjakan soal evaluasi setelah materi yang diajarkan telah selesai.
7.Jjika masih ada materi yang kurang jelas, silahkan ditanyakan pada forum chat atau kolom komentar.

Oragan-organ ekskresi manusia


Print Friendly and PDF
       Alat eksresi pada manusia terdiri dari ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Air dapat dikeluarkan melalui semua alat eksresi tersebut, tetapi setiap alat eksresi mengeluarkan Zat sisa metabolisme yang berbeda. Pada bagian ini akan dibahas alat-alat eksresi pada manusia. 
sumber : http://ajeng-meridian.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-ginjal.html

Ginjal 
      Pada manusia, ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses eksresi. Secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut : 
  1. Mengeksresikan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin, dan zat lain yang bersifat racun.
  2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh.
  3. menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur eksresi garam-garam, yaitu membuang jumlah garam yang berlebihan dan menahan garam bila jumlahnya dalam tubuh berkurang. 
  4. Mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan mengeksresikan urin yang bersifat asam. 
  5. Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan mengasilkan dua macam zat, yaitu renin dan eritropoitein yang diduga memiliki fungsi endokrin.
Struktur Ginjal
    Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan serabut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam terdapat ruang kosong (pelvis). Pada ginjal terdapat nefron yang merupakan unit fungsional dan struktural terkecil. Pada manusia terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri dari badan malpighi (mengandung glomelurus yang diselubungi oleh kapsula Bowman) dan saluran nefron. 
      Nefron mengndung dua macam unsur, yaitu unsur pembuluh (elemen vaskuler) dan usnur epitel. Bagian nefron yang mengandung unsur pembuluh yaitu arterial, glomelurus (kumpulan kapiler), arterial eferan, dan kapiler tubuler. Bagian nefron yang mengandung unsur epitel, yaitu kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle yang terdiri dari saluran menurun dan saluran naik, tubulus kontortus distal, dan saluran pengumpul (tubulus koleftifus). 
        Pada medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh untuk mengumpulkan hasil eksresi. Pembuluh-pembuluh tersebut berhubungan dengan ureter yang bermuara pada kantung kemih (Vesica urinaria). Kantung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara. Urin keluar dari tubuh melalui lubang urin yang sebelumnya melewati uretra terlebih dahulu. 
          Nefron ada dua macam, yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula. Nefron korteks terletak di bagian korteks, pada umumnya ditandai oleh adanya lengkung henle yang pendek. Nefron jukstamedula memiliki glomelurus yang letaknya di bagian korteks dekat bagian medula serta memiliki lengkung henle yang panjang dan menujulur jauh ke dalam bagian medula. 


Paru-Paru


       
        Selain paru-paru sebagai organ pernapasan, paru-paru juga memiliki peranan dalam sistem eksresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air. Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju paru-paru untuk dibuang. proses pembuangan diawali dengan berdifusinya karbon dioksida dari sel-sel ke dalam darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon dioksida akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.

Hati




       Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem eksresi. Fungsi hati dalam sistem eksresi adalah menghasilkan empedu secara terus-menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Hati setiap hari menghasilkan empedu sebanyak 800-1000 mL. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna (pigmen) empedu (bilirubin dan biverdin), dan beberapa jon. 
         Empedu berasal dari penghacuran hemoglobin eritrosit yang telah tua. Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudiam dikirim ke sumsung tulang merah untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan akan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan. Empedu berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, berperan pada absorpsi lemak dalam usus halus, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, dan pembentukan urea.
        Jika sel tubuh kelebihan asam amino, asam amino tersebut akan mengalami deaminasi. Deaminasi merupakan pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino. Deaminasi mengakibatkan terkumpulnyua amonia yang bersifat racun. Hati dengan bantuan enzim arginase akan mengubah arginin (salah satu asam amino esensial) menjadi ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia yang bersifat racun dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.

Kulit

        Kulit merupakan Organ terbesar yang terdapat di seluruh permukaan tubuh dan terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap segala bentuk ransangan . Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai alat eksresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat. 
        Kulit berfungsi sebagai organ eksresi karena mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktivitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. pengeluaran keringat yang berlebihan pagi pekerja berat menimbulkan hilangnya garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan. 
       kulit selain berfungsi mengekskresikan keringat, juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, seragam kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh.
       Berdasarkan strukturnya kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Perhatikan gambar di bawah ini : 

Epidermis (Lapisan Luar) 
        Epidermis terdiri dari stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi (kehilangan sisik) secara terus-menerus pada permukaanya. Sel-sel yang kehilangan sisik tersebut mengalami pembaruan selama proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin). Di bawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir melanin (pigmen hitam pada kulit) yang dihasilkan oleh melanosit. Di bawahnya lagi terdapat stratum spinosum dan stratum basale, merupakan daerah tempat terjadinya proliferasi (perbanyakan) sel dan awal terjadinya keratinisasi. 

Dermis
       Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar terdiri dari serat kolagen, retikuler, dan elastin. Pada dermis terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak (kelenjar sebasea), kelenjear keringat, dan saraf. Kelenjar keringat tersebar luas pada sebagian besar permukaan tubuh. Pengeluaran keringat berada di bawah pusat pengatur suhu, yaitu hipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan suhu di dalam pembuluh darah. Ketika suhu lingkungan meningkat (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih banyak. Hal tersebut menyebabkan keluarnya keringat menyebabkan keluarnya keringat dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.

Jaringan Bawah Kulit (Hypodermis)
      Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Chat

Blogger news

Blogroll

Followers

About